Friday, September 28, 2007

Malaysia Akan Bangun PLTU di Aceh

BANDA ACEH - Sebuah perusahaan swasta asal Malaysia, System Protection and Maintenance (SPM) SDN BHD, akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara di Blang Ulam, Aceh Besar. Selain itu, investor negeri jiran tersebut juga akan membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Barat Daya (Abdya).

Komitmen pembangunan pembangkit listrik itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar dan Managing Director SPM, Ir Mohd Zaini bin Abdullah di ruang kerja Wagub Aceh, Selasa (25/9).

Nazar dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Aceh selalu membuka kesempatan bagi para investor untuk menanamkan investasi di Aceh, termasuk bagi investor energi listrik yang sangat diperlukan untuk menunjang pengembangan sektor lainnya. Karena itu, Wagub berharap agar SPM dapat bekerja serius sehingga pembangkit listrik tersebut akan bisa dibangun sesuai dengan rencana.

“Kami dari Pemerintah Aceh siap memberikan dukungan penuh kepada SPM dalam rangka pembangunan PLTU dan PLTA di Aceh. Dan kita harap MoU ini serius,” harap Wagub seraya menyatakan MoU itu akan menjadi pendorong bagi PLN pusat agar memahami bahwa Aceh saat ini sangat membutuhkan tambahan listrik.

Dikatakan, sejak ia memimpin Aceh bersama Gubernur Irwandi Yusuf, sudah 18 perusahaan asing yang tertarik untuk melakukan investasi di bidang kelistrikan di Aceh. Namun, kata Nazar, dari jumlah itu, setelah diseleksi berbulan-bulan baru tiga investor (termasuk SPM-red) yang sudah mengarah ke lebih konkret hingga kita laksanakan MoU.

Ketiga investor itu, sebut Wagub adalah, PT Media Group, SPM SDN BHD, dan PT Bumi Power Energi. “Tapi dari tiga investor ini, sepertinya yang sangat serius hanya Media Group dan SPM Malaysia. Bahkan, Media Group saat ini sudah mulai membangun PLTU di Nagan Raya,” rincinya.

Sementara itu, Zaini mengatakan, jika pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 2 x 100 megawatt (MW) itu selesai, diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Aceh terutama untuk berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan industri. “PLTU ini nantinya diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan listrik di Aceh minimal lima tahun ke depan atau bahkan bisa lebih,” ujar Zaini.

Untuk pembangunan PLTU ini, kata Zaini, pihaknya menginvestasikan dana sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun. Sedangkan untuk membangun PLTA yang berkapasitas 5-15 megawatt, lanjut Zaini, pihaknya mengalokasikan investasi sebesar 30-40 juta ringgit Malaysia.

“Untuk PLTU, kami bisa langsung bekerja ada penandatanganan PBA dengan PLN pusat. Tapi, untuk PLTA yang berkapasitas kecil dapat langsung ditindaklanjuti dengan PLN di Aceh,” tandas Zaini seraya menyatakan PLTU di Aceh Besar itu diperkirakan akan selesai dibangun dalam waktu 30-36 bulan setelah adanya PBA. Sedangkan untuk PLTA, pembangunannya diperkirakan akan selesai dalam waktu 30 bulan.

“Kami berharap Pemerintah Aceh dapat memberikan dukungan penuh kepada kami, agar tidak menemui kesulitan dalam pembangunan pembangkit listrik ini nantinya. Semoga pembangunan ini akan bisa terwujud dalam waktu dekat,” harapnya.(jal)
Copyright © 2007 Serambi Indonesia. All rights reserved.
Edisi: 26/09/2007


No comments: